Layangan Jon ~ Ilustrasi dan cerpen


Layangan Jon
Rida Rahmawati

Bagiku mimpi adalah sebuah layangan bodoh yang terbang tinggi! Ini bukan tentang sukses nya terbang, tapi perjuangan saat mulai dan beranjak melawan si raja bintang. Kau tau ? diatas sangat indah sekali, mungkin itu semangatku untuk terbang. Ya walaupun terkadang angin pengusik itu selalu menggangguku untuk terbang. Menggoyangkan badanku, mengajak menari, melawan! Hey aku malu  angin, lihat langit itu mengawasiku setiap hari melihat semua kebodohanmu mengajakku bergoyang untuk membantuku terbang. Itu memang bagus untuk mimpiku tapi bisakah aku terbang sendiri untuk menggapai mimpi?

Aku lupa akan satu hal dari sebuah layangan, layangan itu dipergerakan bukan bergerak! Ya mungkin menurutku definisi layangan itu beda tipislah dengan boneka yang selalu dimainkan. Itulah alam, terkadang ada yang menjadi pengikut dan terkadang ada yang menjadi pemimpin, terkadang ada yang memainkan dan terkadang ada dimainkan. Seperti halnya aku, dimainkan dan diikat oleh nilon yang amat panjaaaaaang sekali biar aku gak bisa bergerak jauh niatnya, padahal itu sangat sakit bukan? Terbang bebas yang diikat, bodoh ! bukan terbang ini namanya tapi boneka layangan yang diterbangkan.
Wah kali ini aku mulai bersyukur menjadi layangan, aku mendapatkannya. Seorang pengendali layangan yang sangat hebat sekali. Dia seorang seniman, tepatnya seniman gila bagiku. Tapi bukan berarti dia tidak hebat, dia hanya gila dengan imaginasinya. Aku sampai tidak percaya akan semua karya nya. Itu menakjubkan kawan!

Namanya jon, jono ardian! Seorang hebat yang menyadarkanku dari semua keluh kesahku. Dia bilang bahwa semua orang bisa berkarya tapi tidak semua orang tau teknik berkarya. Dia tidak munafik dengan uang, semua karya nya di jual untuk menghasilkan uang. Bukan seniman mata duitan tapi itu strategi pemasaran! Kita beriklan dengan cara berjualan. Bodoh jon? Semua seniman menjual karyanya kan, walaupun terkadang otakku pusing dengan kegilaanmu yang selalu membeli karya yang jelek “sejelek apapun itu, itu adalah sebuah hasil. Yang kubeli bukan hasilnya tapi perjuangannya untuk menjadi itu, dan aku tau sakitnya seperti apa” ucapan bodohnya.

Tunggu! Jangan ingatkan aku, aku sudah tau bahwa ini adalah cinta. Aku sudah berharap bahwa dia adalah orangnya, orang yang bisa membantuku melukiskan pelangi untuk menemaniku saat aku terbang. Itu sangat indah, langit pun tau itu! Angin pun ikut menemaniku menari. Ah aku sangat bahagia sekali apalagi dia tidak melukiskan pelangi yang kuingin, tapi dia membantuku untuk membuatnya sendiri. Bahkan aku bisa sesuka hati melukis apapun yang aku imaginasikan seperti awan, burung, pelangi yang sangat indah pun aku bisa sendiri. Malu, aku pun malah ikut terjerumus menjadi gila seperti jon. Tapi ini sangat mengaasyikan kawan!

Jon,terimakasih hari-hariku indah sekarang. Aku bisa terbang dengan bebas, menari sendiri tanpa ada angin pengusik, menjelajah langit bahkan melukisnya. Bisakah kau temaniku terbang setiap hari? Aku tau itu capek, dan butuh perjuangan. Tapi ini sangat nyaman jon! Dan kau rasakan itu juga kan jon, kenyaman itu? Cinta .. dan kita. Empat kata yang sangat aku inginkan untuk selamanya. Ini bukan tentang kebahagianku, tapi kebahagianmu juga jon, Kebahagian kita? Aku tidak akan serakah, aku akan membantumu mengejar mimpimu seperti kau mengajariku untuk menggapai mimpiku. Kau ingin apa ? menjadi pelukis? Seniman? Itu sangat mudah, aku bisa saja menjadi kuas agar lukisanmu indah, apapun itu jon! Aku akan melakukan semua teknik agar kau bisa sukses dengan karyamu. Ya, walaupun kau bilang bahwa semua orang tidak tau teknik berkarya. Tapi kau punya perasaanku yang akan menjadi motivasi terbesar untukmu jon! Lihatlah aku, lihat semua kesungguhanku jon. Aku ingin kau nyaman dekatku seperti aku nyaman dekatmu jon.

Ternyata karena layangan indah itu jon? Dengan gampangnya kau bawa dia dihadapanku. Aku sangat tau, bahwa aku hanya layangan bodoh yang tidak menarik dan hanya pantas diterbangkan oleh bocah ingusan bukan olehmu. Ini sakit untukku jon? Walau pun dia tidak bisa terbang sepertiku tapi jon dia sangat indah, sedangkan aku? Kau hebat jon, bukankah pagi ini kau akan menerbangkanku seperti biasa, dan sore kau menurunkanku untuk kau bawa pulang? Kenapa sekarang kau menerbangkannya, sedangkan aku hanya diam saja melihatmu mengajarkan teknik terbang yang sama seperti kau ajarkan kepadaku? Lihat aku, disini jon.. bukan dia!

Katamu pagi ini kau akan menerbangkanku, dan kulihat kau datang dengan dia lagi. Persiapkan dirimu untuk melihat jono dengan layangan barunya haha Aku sudah muak! Lihat dia? Dia tidak bisa terbang, percuma saja menjadi layangan tapi bodoh untuk terbang. Sedikit puas melihatnya tidak bisa mengatur keseimbangannya sendiri, tapi tetap saja dia yang menang dihadapan jon!

Aku bahagia lagi, ternyata jon akan menerbangkanku sekarang. “Hey layangan bodoh, kau memang indah tapi kau bodoh”sindiranku yang hebat untuk melukainya. Jon! Aku tau kau lebih nyaman denganku kan? Akhirnya kau menerbangkanku sekarang. Seharian kau melihatku menari dilangit, aku sangat bahagia sekali ternyata aku tau bahwa kau memang peduli kepadaku. Tapi? Ini bukan lomba kan jon.. mengapa layangan-layangan itu datang kepadaku, aku takut jon?

Dan memang iya, kau menang membuatku sakit hati. Ini bukan pacuan kuda yang harus ku kejar, mengapa kau lombakan aku jon? Sekarang aku putus dari nilon panjang itu dan kau biarkan begitu saja. Aku sudah sakit dengan kau gantungkan setiap hari, setiap hari aku menunggumu jon. Aku berharap kaulah orangnya, melukiskan pelangi yang aku inginkan itu! Dan sekarang kau buat aku sakit lagi dengan perlombaan dan dibiarkan. Jon please kejar aku, aku tidak biasa berkelana jauh.

Aku melihatmu menerbangkannya, saat aku kau biarkan terbang bebas begitu saja. Apakah dia sudah bisa terbang sepertiku jon? Lihat, sekarang bocah-bocah ingusan itu pun berburu untuk mendapatkan aku, mereka tau bahwa aku diabaikan olehmu jon. Mengapa mereka menginginkanku dan kamu tidak ? semua pertanyaan ini tak akan berhenti untuk mu. Karena, karena aku inginkan kamu yang mengejarku bukan bocah ingusan itu. Jon please come here...

Angin pengusik itu datang dan menerbangkanku lebih jauh darimu. Hey angin? Bisakah buatku kembali kepadanya, malah kau buatku menjauh saja. “kau terbang untuk mimpi, bukan untuk cinta” kata si pengusik sambil pergi begitu saja. Membiarkan aku sendiri kedinginan saat hujan, dan malam. Bukankah aku tidak tau malam sebelumnya? Aku diturunkan saat senja dan diterbangkan saat si raja bintang muncul dengan sinarnya. Tidak ada malam di ceritaku? Aku kedinginan.. aku terabaikan.. jon? kau tak mengajariku terbang saat malam dan hujan...!

Baiklah, aku menyadarinya sekarang! Aku terbang untuk mimpi bukan untuk cinta ATAU untuk menunggumu menerbangkan dan menurunkanku jon. Aku tau aku bodoh, saking bodohnya aku mau saja kau bodohi dengan harapan palsumu. Sekarang aku hanya ditemani angin pengusik dan langit yang aku lukiskan, mereka setia saat malam ataupun siang, saat hujan maupun panas. Tidak sepertimu yang hanya ada saat aku terbang tinggi, mungkin untuk menambah konsepmu tentang tekhnik dan memperlihatkan hasil lukisan langitku. Semua orang tau bahwa kau hanya melukis di jejakmu tidak dilangitmu. Kau dapatkan itu? Sukses yang memanfaatkan aku untuk sebuah karya. Teknik memang sangat oke tapi kau lebih bodoh dari yang aku pikirkan. Aku hanya ingin berpesan sebelum aku terbang lebih jauh darimu “jon! Jangan tinggalkan layangan indah itu untuk layangan yang lebih indah lagi, karena apa? Aku tau sakitnya seperti apa dan jangan kau memanfaatkan sebuah layangan untuk jadi kelinci percobaan tentang teknikmu lagi. Karena, aku tak ingin kau merasakan nasib dicampakan sepertiku. Ingat! Bukankah hukum alam berlaku untuk semuanya termasuk seniman bodoh sepertimu”.
 Sekarang aku sudah terabaikan, dahan pohon ini menarikku untuk menemaninya. Aku dan dia sama nasibnya, sama-sama ditinggalkan. Kalau aku dan kamu itu sama-sama tinggal, romantis bukan? Kamu meninggalkan dan aku ditinggalkan, beda tipislah!

 I’m miss to fly but without you.. good luck jon! 
@rydakiko 


0 komentar :

Posting Komentar

Pengikut

Copyright © / Ryda kiko

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger