By Djayanti Malasari
Di satu titik kecil,
berbinar- binar cerah merah menyala
Anggukan hati ingin
mengikuti, membuka mata tersirat mengingatkan
Seberapa jauh benda
hitam itu, dua juta berkali-kali dari titik nol ujung kaki
Berbelit-belit bagaikan
makanan berminyak di pagi hari
Bintik-bintik
yang menyala besar seperti wanita sahara tersenyum tanpa malu
Bila
kau tunjuk dengan senyumanmu, ia akan berkata aku takkan berubah
Dari
larva menjadi serangga, di dua benua untuk berpijak
Sentuhan angin laut
berhembus menghempaskan keraguan
Ku
dengar raungan hati, serpihan tawa hangatkan alunan kebersamaan
Cita
hasrat yang meragukan, mengucapkan selamat tinggal dan datang
Mudah
pergi, menemukan mainan baru
Tujuh
hari menggambarkan tujuh perasaan, tujuh
warna dan tujuh gang sempit berliku-liku
Melewati
tingginya jarum-jarum kecil, berdiri di atas dinginnya besi tua
Berenang
mengarungi segelas sirup berwarna biru
Merangkak
di hembusan angin hijau, menyentuh matahari berkeliaran berkaki empat
Menapaki
kasarnya kapas putih merah ceria
Satu
dua, hitam dan putih silih berganti
Degupan ombak meramaikan
keheningan, bersorak mencapai tingkat ketujuh
Semua
akan berjalan dengan berputarnya waktu dan pelangipun akan berputar
Mencapai
satu tujuan, angan dan harapan
Bersama…..
Tak
akan terpisah
0 komentar :
Posting Komentar