G7-Arie Aprianti


BINTANG TAK LAGI BERSINAR
By : Arie Aprianti

Awan itu bagaikan gumpalan kapas yang kelembutannya senantiasa menyentuh hati ku
nurani ku terenggut saat kehendakmu tak bisa lagi kucampakan
apa daya ketika bibir ini tak bisa lagi berkata
dan apa guna ketika air mata ini mengalir
dirimu menghilang ditelan waktu yang menguraikan detik demi detiknya
Tak apa untuk ku, hanya saja aku selalu ragu tentang kesetiaanmu
ketika musim  salju berganti gugur hanya ada satu pohon yang  berdiri menunggu musim berganti kembali
aku tak mengerti mengapa daun daun itu berjatuhan
ucapan rindu ini tak berharga  lagi dihadapan mu
ukiran perasaan ini tak kulihat lagi di atas langit biru
namun hanya ada satu  goresan tinta merah merona
bukan kata benci yang ku lukiskan melainkan
kata I MISS YOU yang ku kirimkan melalui hembusan angin yang berpetualang
waktu dan jarak yang mungkin tak akan mempertemukan kita di esok hari
mengingat akan segores luka yang kau tanam disudut hatiku.
hari hari ku hancur membentuk serpihan kertas
dan kemudian kusatukan kembali untuk menjadi origami berbentuk dua hati yang bersatu
hanya air mata yang dapat mewakili satu harapan sunyi untuk berjumpa dengan sosokmu
gundah ku selalu menjadi curahan batin yang pekat dengan namamu
rinduku bagaikan benalu yang memberi kesaksian bisu atas perasaan ini
ceriaku hilang
aura ku bagaikan langit mendung yang ditemani lembayung senja
bintangku tak lagi bersinar ketika kau tak lagi disisiku.


0 komentar :

Posting Komentar

Pengikut

Copyright © / Ryda kiko

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger