Pohon Musim Semi
tak berdaun
Angin bersiul bernyanyi dalam kegelapan malam
Gunung bersembunyi dalam sepi
Derasnya air mengalir
memecah gelap sunyi
Bulan redup bintang menghilang tak ada cahaya malam ini
Mobil melaju cepat seperti darah salam tubuhku
Mengalir disetiap sungai hutan amazon
Alirannya cepat melebihi pesawat, seakan-akan ingin muncrat
keluar dari tubuhku
Badanku kuat tapi tak sekuat baja
Hatiku tegar tapi tak setegar karang
Pikiranku kadang melayang seperti burung atau awan dilangit
Kupikir ini nyata ternyata mimpi
Hanya sebuah fatamorgana yang hadir karena terik matahari
Kuingin jadi sandaran untukmu,
Tempatmu berteduh, menenangkan pikiran dan tersenyum dengan
riang
Kuingin kau berayun dipundakku, menangis bersamaku, dan
tertawa bersamaku
Tapi aku takut, aku gelisah, aku bimbang Aku tak bisa seperti
itu
Aku ingin jadi pohon dan kau jadi burung pelatuk
Namun sayang beribu sayang langit hanyalah hamparan kapas
putih
Karena mu aku seakan hampa tanpa kenangan tanpa memori
bagaikan pohon yang tak berdaun dan tumbuh kering di
musim semi
0 komentar :
Posting Komentar